Monday, January 14, 2008

Kurangi plastikmu

Plastik! salah satu musuh lingkungan. Plastik merupakan bahan yang tidak dapat diurai oleh bakteri tanah, butuh waktu ribuan tahun untuk satu kantong plastik agar dapat diurai oleh unsur-unsur di udara. Plastik berbahan dasar minyak bumi, seperti kita tahu betapa cadangan minyak di perut bumi kita ini sudah sangat-sangat menipis, sedangkan si kendaraan bermotor dan alat listrik masih mau dinomorsatukan dalam perebutan konsumsi minyak bumi.

Kalau kita perhatikan, mungkin tiada hari kita tanpa memproduksi sampah plastik. Dari mulai bungkus es, plastik hitam bungkus nasi, gelas air mineral, kantong belanja, tempat minuman, dan masih banyak lagi yang bahkan sampai kita gak sadari kalau barang itu bahan dasarnya plastik.



Baru-baru ini Cina mencanangkan program ramah lingkungan. Pemakaian kantong plastik untuk belanja dilarang sejak Juni 2008. Mengikuti negara-negara yang sudah menerapkan sebelumnya yaitu Irlandia, Canada, Afrika Selatan. Sebaga i gantinya konsumen dapat menggunakan kantong belanja berbahan kain yang dapat dipakai lagi. Langkah cukup jitu yang diambil pemerintah Cina, mengingat Cina termasuk negara penyumbang polusi terbesar karena jumlah penduduknya yang sangat banyak. Tentu kita harapkan langkah ini akan signifikan mengurangi pencemaran tanah dan menghemat bahan pembuat plastik.

Pengalaman pribadi, berbelanja di salah satu hypermarket mungkin yang terbesar di Jakarta ini, kantong plastik sangat dihambur-hamburkan dan menurut saya tidak penting. Produk makanan dan bahan berpewangi dipisah. Ok lah untuk ini, mungkin mencegah kerusakan makanan yang kita beli. Tetapi petugas kasir kadang sangat boros. Kantong yang satu masih cukup untuk menampung seluruh belanjaan, sudah ganti kantong lain. Belum lagi bahan cair harus dipisah, padahal kan sudah dipackage sedemikian rupa sehingga aman dari kebocoran. Akhirnya jadi deh menenteng berplastik-plastik untuk nilai belanjaan yang gak seberapa. Tapi denger-denger hypermarket ini juga akan menggunakan tas kain yang bisa dipakai lagi untuk konsumennya. Tapi terakhir belanja ke sana masih belum berubah sih, semoga aja info tadi bener.

Saya berusaha untuk gak berlebihan menggunakan plastik. Seperti waktu belanja di hypermarket tadi, biasanya saya package sendiri barang belanjaan, dan kalau masih ada space gak mau dikasih kantong baru. Juga kalau membeli makanan atau jajanan. Biasanya kita sudah membeli sesuatu dari toko A dengan kantong plastik, lalu membeli dari abang B saya minta tidak usah kantong plastik karena bisa ditaruh di kantong dari A, dan seterusnya kalau masih cukup. Air minum pasti selalu kita butuhkan, tapi saat bepergian sering kali malas membawa dan lebih suka membeli saja. Mulai sekarang saya coba untuk membawa botol berisi air dan sedapat mungkin tidak membeli minuman dengan kemasan yang langsung dibuang.

Sedikit upaya untuk merubah keseharian kita dalam rangka mengurangi bahan pencemar. Di samping itu kita harus menghargai para pemulung sebagai 'pahlawan sampah'. Di tangan mereka inilah plastik dan bahan yang tidak bisa terurai dapat didaur ulang. Kita bisa bantu upaya mereka dengan memisah sampah organik dan anorganik. Sepertinya program ini pernah dicanangkan pemerintah kita ya, bahkan sering diiklankan di media masa. Tapi mungkin sudah dilupakan. Kita mulai dari diri sendiri aja yuk. Target berapa hari dalam seminggu tanpa sampah plastik!

No comments: